Kominfo Tegaskan Tsunami di Aceh Awal Tahun Hoaks

Kominfo Tegaskan Tsunami di Aceh Awal Tahun Hoaks

Kominfo Tegaskan Tsunami di Aceh Awal Tahun Hoaks

Aceh, Indonesia — Masyarakat dihebohkan dengan beredarnya pesan berantai yang mengklaim akan terjadi tsunami di wilayah Aceh pada awal tahun ini. Pesan tersebut bahkan mencatut nama Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Banda Aceh dan Aceh Besar, mengimbau warga untuk bersiap menghadapi bencana alam berupa gelombang pasang. Namun, Kominfo secara resmi membantah kebenaran informasi tersebut dan menyebutnya sebagai hoaks atau berita palsu.

Kominfo Tegaskan Tsunami di Aceh Awal Tahun Hoaks

Pesan Misinformasi yang Beredar
Dalam pesan yang beredar luas melalui aplikasi pesan instan dan media sosial, disebutkan bahwa akan ada gelombang pasang besar yang melanda pesisir Aceh dalam waktu dekat. Warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan bersiap diri menghadapi kemungkinan tsunami. Narasi tersebut dibumbui dengan bahasa yang seolah-olah berasal dari instansi resmi, lengkap dengan cap lembaga Kominfo setempat.

Namun setelah dilakukan penelusuran, tidak ada rilis resmi yang dikeluarkan oleh Dinas Kominfo Banda Aceh maupun Aceh Besar mengenai potensi bencana tersebut. Masyarakat pun diimbau untuk tidak mudah percaya dan menyebarluaskan informasi yang belum terverifikasi.

Klarifikasi dari Pihak Kominfo
Menanggapi keresahan publik, Kominfo langsung mengambil langkah cepat dengan mengeluarkan pernyataan resmi. Dalam klarifikasi tersebut, dinyatakan bahwa pihak Kominfo sama sekali tidak pernah merilis informasi mengenai potensi tsunami di awal tahun. Informasi yang beredar merupakan hoaks yang dibuat oleh pihak tidak bertanggung jawab dan berpotensi menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.

“Pesan yang mengatasnamakan Kominfo Banda Aceh dan Aceh Besar itu bukan berasal dari kami. Kami tegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar,” ujar salah satu perwakilan dari Kominfo Banda Aceh.

Pihak Kominfo juga mengingatkan agar masyarakat selalu mengecek kebenaran informasi melalui saluran resmi, seperti situs web Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atau akun resmi pemerintah.

BMKG Tak Mendeteksi Ancaman Tsunami
Sementara itu, BMKG juga turut memberikan penjelasan terkait isu ini. Dalam keterangannya, BMKG menyatakan bahwa tidak ada peningkatan aktivitas seismik yang mengarah pada ancaman tsunami di kawasan Aceh saat ini. Semua kondisi laut masih dalam batas normal dan tidak menunjukkan adanya potensi gelombang pasang yang ekstrem.

“Kami terus melakukan pemantauan secara berkala terhadap aktivitas tektonik dan kondisi cuaca di wilayah Indonesia, termasuk Aceh. Saat ini, tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan,” jelas Kepala BMKG Wilayah I Sumatera.

Dampak Negatif dari Penyebaran Hoaks

Penyebaran informasi palsu seperti ini tidak hanya menciptakan kepanikan di masyarakat, tetapi juga bisa mengganggu aktivitas sosial dan ekonomi di daerah yang terdampak. Apalagi Aceh merupakan salah satu wilayah yang memiliki sejarah traumatis terkait bencana tsunami tahun 2004 silam.

Kominfo mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial serta tidak ikut menyebarkan pesan-pesan yang belum jelas sumbernya. Penyebaran hoaks bisa dikenai sanksi hukum sesuai dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Pentingnya Literasi Digital di Era Informasi
Kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya literasi digital di kalangan masyarakat. Di tengah arus informasi yang cepat dan tidak terbendung, kemampuan untuk memilah mana informasi yang benar dan mana yang menyesatkan menjadi sangat penting.

Kominfo bersama instansi terkait akan terus mengedukasi masyarakat melalui program literasi digital yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan bahaya hoaks dan pentingnya mencari informasi dari sumber terpercaya.

Kesimpulan
Informasi yang menyebutkan bahwa Aceh akan diterjang tsunami pada awal tahun ini adalah tidak benar dan telah diklarifikasi sebagai hoaks oleh Kominfo. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak berasal dari sumber resmi. Pastikan untuk selalu memeriksa kebenaran berita melalui kanal resmi seperti BMKG dan Kominfo. Mari bersama-sama menjaga ketenangan publik dan mencegah penyebaran informasi palsu.